Setelah
melahirkan saya memutuskan tidak bekerja. Kondisi di rumah tidak
memungkinkan untuk memiliki pengasuh. Lagi pula saya sangat ingin
merawat sendiri putri kami bernama Sariyya, yang sekarang sudah berusia 3
tahun. Saya tidak mau kehilangan momen berharga perkembangan Sariyya
yang tidak bisa diulang. Saya juga ingat pesan almarhumah ibu saya agar
saya merawat sendiri anak-anak saya.
Waktu
berjalan, hari-hari melelahkan mengasuh, memberi makan, menemani main
putri kami saya nikmati. Saya merasa pekerjaan di kantor dulu yang
menguras otak tidak ada apa-apanya dibandingkan merawat seorang titipan
Allah.
Saya
bersyukur meninggalkan pekerjaan. Secara materi kehidupan saya sedikit
berubah. Saya tidak mampu membeli pakaian atau tas-tas yang bagus
seperti dulu. Tapi rasa kebahagiaan berbaju bagus tidak ada nilainya
dengan kegembiraan saya melihat putri saya makan dengan lahap, menyanyi
dengan lucu atau loncat-loncat di tempat tidur. Saya menikmati kehidupan
baru sebagai ibu rumah tangga.
Tiba-tiba
saja suami saya terkena PHK. Tapi saya menghadapi dengan santai. Saya
yakin rezeki untuk kami tidak akan putus. Karena bukan perusahaan suami
saya yang memberi kami makan. Allah-lah yang memberi kami rezeki.
Saya
memang sedikit bingung. Tabungan menipis. Mertua menyuruh saya kembali
bekerja. Saya menolak. Suami melarang. Saya katakan kepada suami, mari
kita berdoa, minta rezeki kepada Allah.
Pada
keadaan ekomomi morat marit saya ingat pesan Prof. Ahmad Mansyur
Suryanegara. Menurut beliau, kalau kita sedang bingung menghadapi
masalah yang masih tanda tanya besar, banyak-banyaklah membaca Yaa Sin.
Bukan Surat Yaa Sin. Tapi dzikir membaca Qur'an. Hanya satu ayat saja.
Yaa Siin.
Yaa
Sin adalah sebuah ayat yang menyimpan rahasia. Begitu pula dengan
rahasia kehidupan kita. Itu sebabnya saya laksanakan dzikir Yaa Sin,
sebanyak-banyaknya. Setelah membaca Yaa Sin, saya juga teringat guru
saya, DR. Nana Sumarna, yang mengatakan, mintalah semua yang kita
inginkan kepada Allah yang memiliki 99 sifat. Jika butuh rezeki,
panggilah Allah dengan sifat-Nya Yang Memberi Rezeki (Yaa Razzaq). Jika
butuh jodoh, panggilah Allah dengan sifat-Nya yang Maha Pengasih (Yaa
Rohman), sandingkan dengan jodohnya (Yaa Rohiim).
Zikir
Yaa Rohman Yaa Rohiim adalah yang saya baca bakda sholat subuh ketika
saya masih belum menemukan jodoh. Saya mengikuti nasihat Prof. Mansyur
dan Pak Nana. Keduanya mengingatkan, bukankah Allah sendiri yang
menganjurkan kita untuk berbuat demikian.
"...
Serulah Allah atau serulah Ar Rohman, dengan nama-nama yang mana saja
kamu seru. Dia mempunyai al asmaul husna..." (QS:17, ayat 110)
Saya
laksanakan dzikir Ya Razaq setelah bertahajjud. Pertama kali
melakukannya, entah kenapa, saya membacanya sebanyak 2000 kali. Yaa
Razzaq! Demikian mulut saya terus menyebut nama-Nya. Besoknya saya
lakukan hal yang sama. Perasaan saya sangat yakin. Allah akan mendengar
panggilan saya.
Beberapa
waktu kemudian, seorang teman yang bekerja di sebuah penerbit buku
terkenal di Bandung menelpon saya. Dia meminta saya untuk menulis sebuah
buku. Saya terperanjat. Oh, inilah rezeki untuk saya. Katanya, "Tapi
kamu kerja di rumah aja ya...!" Alhamdulillah, lagi-lagi saya bersyukur
dalam hati.
Saya
diberi pekerjaan, tapi tidak harus meninggalkan putri saya yang sedang
lucu-lucunya. Itulah yang saya harapkan, itulah yang saya ucapkan dalam
doa-doa saya. Allah mengabulkan semuanya.
Seminggu
kemudian saya dipanggil ke kantornya untuk menandatangani Surat
Perjanjian Kerja. Saya datang bersama suami dan anak saya. Ketika teman
saya menyodorkan surat tersebut, saya terperanjat membaca angka rupiah
yang tertera dengan jelas. Rp. 2.000.000,-. Itu honornya. "Ini kan baru
permulaan", kata teman saya.
Ingatan
saya tiba-tiba melayang kepada dzikir Ya Rozak yang pernah saya
lakukan. Saya membaca 2000 kali nama-Nya. Allah memberi saya 2 juta
rupiah.
Apakah
ini hanya kebetulan belaka? Selesai menulis buku tersebut, tampaknya
teman saya merasa puas. Ia langsung menugaskan saya menulis satu buku
lagi. Kembali saya diberi upah 2 juta rupiah. nilai yang kecil mungkin
untuk seorang penulis, tapi bagi saya terasa luar biasa nikmat.
Begitulah,
saya yakin, honor 2 juta rupiah berturut-turut dari hasil saya menulis
buku ada hubungannya 2 dengan dzikir Yaa Razzaq 2000 kali berturut-turut
yang saya lakukan. Itu sebabnya saya semangat untuk berdzikir lagi.
Saya
ingin membuktikan bahwa Allah tidak pernah mengecewakan hamba-Nya.
Dzikir Ya Rozaq saya tambah. Lebih dari 2000 kali. Beberapa waktu
kemudian.
Saya
dihubungi penerbit tersebut dan diberi kenaikan gaji tiga kali lipat
dari sebelumnya, pas seperti jumlah dzikir saya. Nilainya... rahasia
doong! Alhamdulillah, Sekarang saya ditugaskan lagi menulis buku baru.
Begitulah,
kalau yang kita minta tolong adalah Allah, hasilnya memang sangat
menakjubkan. Dia tidak pernah mengecewakan. Dia memenuhi janji-Nya.
Terimakasih Yaa Rozzaq. Engkaulah Sebaik-baik Pemberi Rezeki.
Sumber : kabarmakkah.com
EmoticonEmoticon